Budidaya Sorghum

Jika dilihat sekilas tanaman sorghum mirip dengan tanaman jagung. Di Indonesia sorghum masih jarang dimanfaatkan atau diolah manjadi makanan. Padahal, sorghum mengandung karbohidrat yang sama baiknya dengan beras. Di Indonesia produksi tanaman sorghum masih rendah dibandingkan produksi di beberapa negara di Asia tenggara. Tanaman sorghum ini dapat tumbuh walaupun dalam kondisi kekeringan dan dapat terus tumbuh walaupun telah dipangkas batangnya. Tanaman sorghum harus lebih dikembangkan di Indonesia, terutama melalui project budidaya ini.

Sorgum atau Cantel, adalah jenis tanaman yang dimanfaatkan buahnya untuk dijadikan tepung sorghum sebagai kebutuhan pangan pokok, juga bisa diolah untuk pakan ternak dan bahan baku industri. Di Indonesia tanaman ini di budidayakan didaerah bagain timur, tepung sorghum dapat diolah menjadi bermacam jenis makanan, seperti aneka kue, roti, jenang, tepung bubur dll.

Menanam / membudidaya kan sorghum tidak sulit karena tanaman ini dapat tumbuh di daerah yang tinggi maupun yang rendah.tanah yang di butuhkan dari tanah lempung, lempung berpasir, tanah branjangan tanah lebu dan tanah yang mengandung bahan organik, curah hujan sedang suhu udara 22- 32 derajat c, ph tanah 5, 5 s/d 7 dan tata air yang baik.

Sorghum dapat dipanen setelah berumur sekitar 90 hingga 100 hari setelah tanam atau 45 hari setelah bakal biji terbentuk. Ciri sorghum yang siap panen yaitu kulit buahnya sudah berubah warna dari hijau ke hitam atau merah, kulit buah sudah pecah dan isinya kelihatan.

Karena bernilai ekonomis tinggi, saatnya untuk membudidayakan Sorghum di Indonesia.